Trip Report Bersama SHD Gunung Harta GH. 119 MERCEDES-BENZ O500R 1836

Sebuah Perjalanan yang Seru dan Menyenangkan bersama PO GUNUNG HARTA.

Perjalanan Bersama Argo Bromo Anggrek Malam

Perjalanan dari Semarang Tawang menuju Jakarta Gambir Bersama Argo Bromo Anggrek Malam

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 25 November 2016

Perjalanan Bersama Argo Bromo Anggrek Malam

Dalam rangka menyaksikan perhelatan Indo Defence 2016,penulis memutuskan untuk naik kereta api. Hari Kamis tanggal 3 November 2016 penulis melakukan reservasi online melalui aplikasi KAI Access dari smartphone penulis langsung saja penulis menuju ke menu pesan tiket untuk memesan tiket untuk keberangkatan tanggal 4 November 2016 dengan berbagai macam pilihan kereta eksekutif dari Stasiun Tawang menuju Gambir Jakarta penulis langsung mengarahkan ke halaman bawah, tanpa buang waktu penulis memesan Argo Anggrek Malam untuk perjalanan ke ibukota, saat itu Argo Anggrek Malam yang tersisa Sub Kelas A dengan tarif Rp 365.000,- tahapan demi tahapan pemesanan tiket telah penulis lalui kini tinggal saatnya penulis melakukan transaksi pembayaran tiket. Metode pembayarannya pun bermacam-macam ada yang via transfer ATM, atau melalui gerai mini market yang telah ditunjuk oleh PT KAI sebagai tempat pembayaran tiket kereta api.Penulis memilih metode pembayaran melalui gerai mini market yang telah ditunjuk oleh PT KAI, setelah menyetorkan uang senilai Rp 365.000,- mendapatkan print out bukti pembayaran.

Print Out Pembayaran

Tiba saatnya hari Jum'at 4 November 2016 jam 15.00 WIB kota Pati diguyur hujan deras disertai angin kencang seturut harapan penulis semoga hujannya ngak sampai malam jam berganti menunjukkan pukul 16.00 WIB perlahan hujan mulai berganti menjadi gerimis saatnya kembali ke kantor setelah kunjungan ke nasabah.Jam di kantor menunjukkan jarum pendek di angka 5 saatnya pulang.Setiba di rumah penulis disibukkan dengan kegiatan packing perlengkapan selama di Jakarta. Jam menunjukkan pukul 19.40 saatnya penulis berangkat menuju semarang, setelah melangkahkan kaki dari rumah sampai halte SPG Puri selang beberapa menit kemudian pukul 20.00 tiba bis WIDJI dari arah Surabaya,seturut kemudian kondektur menghampir penumpang yang baru saja naik untuk menarik ongkos dari penumpang, yap cukup Rp.15.000,- untuk ongkos Pati - Semarang.

 Karcis PO WIDJI

Bis pun melaju kencang istilahnya mosak-masik,blong kanan kiri.............hingga menghasilkan aroma kampas rem yang cukup menyengat ke dalam kabin bis tak terasa jam menunjukkan 21.30 bis sampai Semarang.........langsung saja penulis turun di luar kawasan terminal Terboyo........berbagai macam moda transportasi dari Terboyo ke Stasiun Tawang tersedia mulai dari Taxi,Angkot dan Ojek.....karena memilih alasan praktis penulis memilih Ojek setelah negosiasi yang alot antara penulis dengan tukang Ojek akhirnya disepakati tarif sebesar Rp 20.000,- dari Terboyo sampai Stasiun Tawang.Cukup 20 Menit saja antara Terboyo sampai Stasiun Tawang sembari ditemani suasana dingin sehabis hujan yang mengguyur wilayah pesisir utara jawa pada hari itu.

    Stasiun Tawang Semarang

Sesampai di halaman Stasiun penulis mengarahkan kaki ke dalam Stasiun kesan pertama Penulis setelah masuk kedalam Stasiun "wow banyak sekali perubahannya" Secara terakhir kali Penulis naik Kereta Api melalui Stasiun Tawang pada tahun 2002....sudah 14 tahun yang lalu. Berikutnya Penulis menggarahkan diri ke sebuah mesin cetak tiket mandiri yang terdapat didalam Stasiun,mudah sekali caranya untuk mencetak tiket melalui mesin ini cukup dengan memasukkan kode booking yang kita dapatkan setelah melakukan pembayaran tiket tadi.Kode Booking tertera di Print Out atau jika kita melakukan reservasi tiket dengan applikasi KAI Access terdapat pada menu Riwayat atau History,setelah memasukkan kode booking selanjutnya pada layar mesin cetak tiket mandiri akan menampilkan nama,nomor identitas,kereta,dan informasi seperti yang tertera pada tiket pada umumnya,setelah itu akan tinggal klik tanda Print atau Cetak pada layar. Setelah selesai dengan proses mencetak tiket selanjutnya Penulis menuju ruang boarding dengan menunjukkan tiket yang baru saja dicetak kepada petugas jaga ruang boarding untuk diperiksa.

Tiket Kereta Api Sekaligus Sebagai Boarding Pass

Suasana Ruangan Boarding Pass Stasiun Tawang Semarang

Jam menunjukkan pukul 22.30 WIB, Penulis meninggalkan ruang Boarding Pass untuk menuju ke area Peron Stasiun dengan membawa KTP asli dan Tiket untuk dicocokkan datanya oleh petugas jaga Stasiun.


Suasana di area peron Stasiun Tawang Semarang

  Suasana di area peron Stasiun Tawang Semarang

Jam menunjukkan 23.20 WIB dari pengeras suara terdengar dari arah timur kereta api penumpang Eksekutif Argo Anggrek Malam akan memasuki jalur 1 seraya kemudian Penulis bersiap-siap untuk segera masuk kedalam kereta. Penulis langsung menuju gerbong EKS 5 dan menuju kursi nomor 13B
kursi single yang terletak di bagian belakang.

 
Suasana di dalam Kereta Api Argo Bromo Anggrek Malam
Berselang 10 menit kemudian Kereta Api Argo Bromo Anggrek Malam mulai meninggalkan Stasiun Tawang, suspensi udara pada bogie Bolsterless K9 milik Argo Bromo Anggrek Malam terasa sekali kelembutannya dalam meredam guncangan. Bogie yang dipasok oleh Alstom ini berbeda dengan bogie yang digunakan pada kereta api pada umumnya dengan dilengkapi Rubber Spring sebagai suspensi utama sedangkan suspensi sekunder menggunakan suspensi udara (air spring). Suspensi kedua berfungsi untuk menghubungkan bogie ke gerbong, dimana system suspensi menggontrol gerak lateral pada gerbong dan komposisi pneumatic akan menginsulasi gerbong dari getaran dan kebisingan suara (untuk lebih jelasnya bisa menonton video di bawah ini ).

     Sumber Video oleh ALSTOM

Perlahan kereta mulai berjalan menyusuri jalur rel, kereta memasuki Stasiun Poncol pada jam 23.35 hanya sekedar lewat saja, tak lama berselang Kondektur kereta api datang untuk memeriksa tiket penumpang yang baru saja naik dari Stasiun Tawang,sembari ditemani oleh dua orang petugas dari POLSUSKA dan POLISI, dari pengamatan mata penulisi petugas POLISI tersebut dipersenjatai dengan handgun atau pistol menurut penulis langkah tersebut tepat sekali jika dibandingkan dengan dipersenjatai rifle atau senjata serbu (senjata laras panjang) tentunya hal ini turut mempengaruhi efek psikologis penumpang seperti pada video berikut dimana sang turis kaget dan heran melihat Polisi membawa senjata laras dalam rangka menggamankan perjalan kereta api.

Sumber Video oleh Aina Lestari

Sampai tiba saatnya Kondektur kereta memeriksa karcis penulis saat ini untuk menandai karcis yang telah diperiksa, tidak lagi menggunakan alat untuk melubangi tiket sebagai tanda telah diperiksa tetapi saat ini cukup menggunakan aplikasi yang terdapat dalam smartphone sedangkan cara kerjanya cukup dengan memindai kode barcode yang terdapat pada tiket lalu dipindai dengan kamera smartphone. Setelah selesai memeriksa tiket penulis, kondektur kereta menanyakan sudah dapat jatah selimut belum? belum dapat pak.....selang beberapa saat kemudian Pramugara kereta api mulai membagikan jatah selimut untuk penumpang yang baru naik dari Stasiun Tawang.

Kondektur Kereta Api

              Selimut untuk penumpang tapi bukan buat dibawa pulang lho ya....heheheee

       Pramugari menawarkan pemesanan makanan bagi penumpang yang ingin memesan makanan
Sedikit review dari penulis lebih kearah bagian interior gerbong kereta api oke yang pertama penulis ulas mengenai Kursi, sebagai bagian yang amat vital dalam menentukan nyaman tidaknya suatu perjalanan. Disini penulis berpendapat kursi yang digunakan di dalam gerbong Argo Anggrek Malam kurang nyaman untuk digunakan dalam sebuah perjalanan jauh yang menghabiskan durasi selama lima jam dua puluh tujuh menit untuk perjalanan Semarang Tawang - Jakarta Gambir (dengan catatan tidak telat) apalagi jika dari Surabaya Pasar Turi yang memakan waktu selama delapan jam lima puluh menit, yang pertama penulisi soroti tidak adanya fasilitas foot rest yang dihilangkan bisa dibayangkan telepak kaki akan pegal karena tidak adanya sandaran/pijakan selama penumpang beristirahat selama perjalanan. Lalu yang kedua sangat disayangkan untuk sekelas kereta eksekutif tidak ada tambahan leg rest pada kursi penumpang, pastinya penumpang kurang nyamannya dalam perjalanan jauh yang akan menggakibatkan rasa kram pada tungkai kaki terutama bagian otot-otot hamstring ( otot-otot disepanjang paha belakang ). Berikutnya pada reclining seat dan lekukan pada sandaran leher, pada reclining seat tuas tombolnya terasa keras jika dipencet dibutuhkan usaha ekstra untuk mengkonfigurasikan reclining seat baik posisi tegak atau dimiringkan ke posisi belakang, masih berhubungan dengan reclining seat sudut kemiringannya sangat terbatas sehingga jadinya tidak maksimal untuk beristirahat,  lalu menggenai lekukkan pada sandaran leher, bentuk sandaran pada lekukkan sandaran leher hampir rata sehingga membuat leher belakang penulis keesokkan harinya terasa pegal.

 Kursi Pada Argo Bromo Anggrek

Harapan penulis semoga kursinya bisa diretrofit sehingga bisa memberikan kenyamanan yang maksimal kepada penumpang. Seperti gambar kursi dibawah ini, atau bisa saja hanya menggambil kursinya sedangkan arms hand-nya ( tempat penyimpanan meja ) tetap seperti yang digambar diatas.

Kursi Penumpang Pada Bus PO.Gunung Harta Dilengkapi AVOD

Pada gambar diatas terlihat desain sangat ergonomis dengan adanya leg rest pada setiap kursi dan reclining seat. Setelah membedah kursi penumpang kini penulis mengeluarkan sedikit uneg-uneg mengenai pencahayaan yang sangat terang benderang sehingga sangat sulit untuk memejamkan mata untuk tidur. meskipun pada akhirnya penulis bisa tidur juga dengan catatan kurang nyaman, penulis membaca di beberapa web mengapa lampu di dalam gerbong kereta api saat malam hari begitu terang benderang alasannya untuk keamanan didalam kereta api. Harapannya bisa seperti poto di bawah ini kondisi pencahayaannya tidak begitu menyilaukan sehingga nyaman di mata.

 
 Interior KA Argo Dwipangga | Sumber Poto

    Pencahayaan di dalam Kereta Api Argo Bromo Anggrek
Jam 02.10 Berjalan langsung melewati Stasiun Prujakan
Jam 02.15 Berhenti di Stasiun Cirebon
Jam 04.04 Stasiun Cikampek
Jam 04.15 Stasiun Klari
Jam 04.25 Stasiun Kerawang
Jam 05.02 Berhenti di Stasiun Jatinegara
Jam 05.12 Stasiun Manggarai
Jam 05.17 Tiba di Stasiun Gambir

 Tiba di Stasiun Gambir

Gerbong Kereta yang Penulis naiki

Gerbong kereta yang Penulis naiki K1 0 97 18 yang artinya :
K1 : Kereta yang memiliki fasilitas kelas eksekutif
 0   : Kode kereta yang ditarik lokomotif atau tidak dapat bergerak sendiri
97  : Kode tahun pertama kereta tersebut berdinas. angka 97 menunjukkan dinas pertama tahun 1997
18  : Nomor urut kereta nomor 18

 
Video Perjalanan Bersama Argo Bromo Anggrek Malam

*RALAT pada video diatas, seharusnya kereta tiba di Jakarta Gambir pada jam 04.57 WIB tetapi kereta tiba pada jam 05.17 WIB.....

Kesimpulan 
Beberapa hal plus dan minus dalam cerita perjalanan kali ini :
1. Agak disayangkan adanya downgrade pada gerbong kereta api milik Argo Bromo Anggrek ini, seperti pintu yang saat ini sistem buka tutupnya menjadi manual atau tidak otomatis lagi, sehingga kesan eksekutifnya jadi hilang dan sama seperti kelas bisnis dan ekonomi.
2. Kursi penumpang seyogyanya diretrofit atau diganti jenisnya dengan yang lebih nyaman, syukur-syukur ada penambahan fasilitas seperti leg rest dan foot rest.
3. Pencahayaan didalam kereta api pada malam hari khususnya kalau bisa dibuat seramah mungkin terhadap mata, sehingga tidak menyilaukan penumpang. 
4. Patut penulis acungkan jempol terhadap kebersihan didalam kereta khususnya toilet, petugas ON TRAIN CLEANING aktif membersihkan toilet setiap kali sehabis digunakan oleh penumpang sehingga terjaga kebersihannya.
5. Keramahan Crew mulai dari Kondektur, Pramugara dan Pramugari terhadap penumpang
6. AC berfungsi dengan baik

Terakhir sebagai harapan dari penulis semoga Argo Bromo Anggrek pelayanannya (dari sisi interior dan saran di dalam gerbong) bisa lebih baik lagi, jika tidak nama Argo Bromo Anggrek akan tinggal kenangan sebagai kereta nomor satu di Indonesia.  


-------------------------------------------- SEKIAN DAN TERIMA KASIH ------------------------------------
*Penulis menerima Kritik  & Saran dari Pembaca



     
 

Sabtu, 17 September 2016

Trip Report (Edisi Remidi SHD) GUNUNG HARTA GH.119

Report kali ini bagi penulis merupakan Remidi untuk mendapatkan SHD. Sedikit Prolog medio bulan febuari kemarin penulis tidak berjodoh dengan SHD GH (Gunung Harta), penulis kala itu berjodoh dengan GH.115 Mercedes Benz OH 1626 NG.
Oke cerita dimulai pada hari Sabtu Tanggal 20 Agustus 2016,setelah puas menonton GIIAS 2016 saatnya penulis berpacu dengan waktu demi mengejar SHD Gunung Harta maklum saja penulis belum beli tiket dan juga belum tahu apakah akan dapat SHD untuk perjalanan pulang ke Pati.Jam menunjukkan pukul 11.00 WIB yang mengharuskan penulis untuk segera menuju pool Gunung Harta di Pasar Rebo,setelah melangkahkan kaki keluar arena GIIAS 2016 penulis membuka Apps Gojek yang ada di gadget penulis.
                                                    
(copyright Irwan Gojos) 
Order GOJEK sampai ke Ciputat dulu soalnya Kalau dari BSD ke Pasar Rebo melebihi batas jarak

Setelah menunggu kurang lebih dua menit akhirnya Gojeknya datang juga,ada sedikit peristiwa membawa berkah yakni driver Gojeknya lupa dengan destinasi penulis, driver Gojek mengira penulis mau ke Kebayoran/Cipayung......pantas saja merasa perjalanan pulang lebih jauh daripada perjalanan berangkat ke BSD, untung saja driver inget pas sampai kampus UIN Syarif Hidayahtullah, akhirnya penulis memutuskan untuk turun di daerah Pasar Jum'at......untuk dari Pasar Jum'at ke Pasar Rebo masih cukup jauh, kalau naik Angkutan umum pasti ngetemnya lama belum lagi macet mau gak mau penulis harus naik ojek lagi.....kalau mesen Gojek via Apps pasti nunggunya lama apalagi saat itu GH Tujuan  Jakarta - Banyuwangi yang berangkat dari Lebak Bulus sudah jalan situasi yang membuat penulis ketar-ketir,akhirnya penulis ngambil resiko "nembak" Gojek yaitu pesan langsung atau tanpa lewat applikasi online, betul saja situasi jalanan jakarta siang itu macet seperti biasanya.......penulis meminta driver gojek agar jalanannya kencang/ ngebut heheheheeeee........setelah berjibaku melewati belantara kemacetan ibukota akhirnya penulis tiba di agen Gunung Harta Pasar Rebo dan penulis merelakan uang dengan nominal Rp 50.000,- berpindah tangan ke driver gojek heheheheheheeeee.....padahal kalau pesan via applikasi untuk jarak dari Pasar Jum'at ke Pasar Rebo hanya bekisar Rp 20.000,- .Anggap saja sebuah penggorbanan untuk mendapatkan SHD.Segera saja penulis melangkahkan kaki ke loket penjualan tiket.
Penulis : Mbak minta SHD buat ke Pati nanti sore bisa ?   
Agen    : Bisa Mas Rp 230.000,- ya
                                                                                                                                                                           
(copyright Irwan Gojos)
    Setelah menyerahkan uang senilai Rp 230.000,- akhirnya tiket penulis terima

Waktu keberangkatan masih lama penulis gunakan untuk ISOMA dulu sambil motret beberapa armada Gunung Harta yang sudah datang di Agen Pasar Rebo diantaranya

                     (copyright Irwan Gojos)
GH. 092,GH. 086 Dan GH. 115 dibelakang GH. 086

 
                         (copyright Irwan Gojos)
Sedikit tayang GH. 086 raungan suaranya gahar 

Jam 14.14 GH. 119 tiba di Agen Pasar Rebo

                            (copyright Irwan Gojos)
GH. 119

  
          (copyright Irwan Gojos)
                                   Kemudi Mercedes Benz 0 500R ada tolelotnya lho........

                      (copyright Irwan Gojos)
                                                             Bagian Interior GH. 119  

Jam 14.19 Berangkat dari agen Pasar Rebo
Seraya memasuki TOLL Lingkar luar snack mulai dibagikan oleh helper

                          (copyright Irwan Gojos)
    Snack dan Bantal (Bantalnya jangan diambil lho ya....heheheheeeeeee)

Jam 14.30 Memasuki Toll Cikampek dengan kondisi Lalin mulai padat lancar
Jam 14.51 Memasuki rest area KM 15 untuk isi solar dulu

                    (copyright Irwan Gojos)
Yang sore itu hunting di KM 15

Jam 14.58 Bus meninggalkan rest area KM 15.Bis tidak menggambil penumpang di agen Bekasi Barat dan Karawang,langsung bablas gas TOLL CIPALI
Jam 15.38 Masuk TOLL CIPALI
Jam 15.44 Di Gerbang TOLL CIKOPO

                   (copyright Irwan Gojos)
Gerbang TOLL CIKOPO

Jam 16.02 Masuk Rumah Makan Taman Sari

                (copyright Irwan Gojos)
Menu service makan di Taman Sari

Beberapa poto yang penulis ambil saat istirahat di Taman Sari

              (copyright Irwan Gojos)
GH. 086

              (copyright Irwan Gojos)
 GH. 092

              (copyright Irwan Gojos)
 GH. 119 Dan GH. 039

Sedikit intermezo seperti yang telah diceritakan diatas ternyata sore itu jatah agen Pasar Rebo yaitu GH. 039 HINO RG yang bersticker RN 285 SUSPENSION,bisa di bilang ada hikmah telat sampai agen GH Pasar Rebo,jika penulis samapai agen GH Pasar Rebo sekitar jam 12.00 atau jam 13.00 kemungkinan penulis akan dikasih bis ini,hal ini dikarenakan GH. 039 adalah bis jatah agen pasar rebo maka otomatis agen akan memprioritaskan bis jatahnya untuk diisi lebih dulu.Sekedar analisa dari kacamata awam penulis bis jatah agen pasar rebo melingkupi jatah agen bekasi dan kerawang,namun sekarang di extended sampai Tangerang seiring dibukanya line Tangerang - Malang, jatah bis agen pasar rebo adalah bis yang berangkat dari Tangerang hal ini seperti yang diceritakan rekan penulis, beberapa hari yang lalu dalam rangka libur idhul adha rekan penulis mencoba peruntungannya ingin menjajal SHD milik Gunung Harta, sayangnya rekan penulis tidak berjodoh dengan SHD Gunung Harta setelah rekan penulis curhat ke penulis, berikut kutipan dari rekan penulis.

Rekan penulis :  Mbak minta SHD buat ke pati hari ini bisa?
Agen               :  SHD jatah Ponorogo Mas atau SCANIA yang HD saja Mas?  

Rekan penulis akhirnya lebih memilih bis lain dan gagal mendapatkan SHD, padahal hari itu SHD GH jalan tiga bis, sedikit tips (dikhususkan untuk jurusan Bogor - Jakarta - Surabaya - Malang yang turun di daerah Kudus,Pati dan sekitarnya) dari penulis meskipun ngak menjamin 100% dapat SHDnya GH :

1. Jika anda naik dari agen pasar rebo dan go show (langsung berangkat hari itu) beli tiketnya setelah bis jatah agen pasar rebo berangkat dulu, hal ini untuk menghindari anda tidak dapat SHD, karena saat ini bis jatah agen pasar rebo adalah bis dari tangerang yang saat ini diisi oleh duet SCANIA HD GH. 117 dan GH. 118 (namun tak tertutup kemungkinan jatah Tangerang - Malang akan diisi oleh SHD hal ini karena GH merotasi armadanya).

2. Pesan atau beli tiketnya di Agen GH di PAL/Cijantung, hal ini dikarena SHD GH memulai start dari Bogor.meskipun ini juga tidak menjamin 100% tapi seiring jatah bis agen pasar rebo dari Tangerang yang pastinya tidak lewat jalan Jakarta - Bogor menambah peluang untuk dapat SHD.(dengan catatan Armada SHD tidak dirolling/dirotasi).

Sekali lagi tips diatas tidak menjamin 100% mendapatkan SHD GH, penulis hanya membagikan penggalaman penulis dalam mendapatkan SHD GH,hal ini dikarenakan agen juga tidak berani menjamin atau menjanjikan bakal dapat SHD jika pesan 1-2 sebelum keberangkatan (karena di dunia ini tak ada yang pasti.....heheheheeeeee begitu kalau kata orang bijak).

Oke balik lagi ke inti cerita ini
Jam 16.31 Meninggalkan Rumah makan Taman Sari untuk melanjutkan perjalanan
Jam 17.34 Keluar TOLL Palimanan
Meskipun ngak terlalu kencang tapi si GH. 119 ini di toll membabat rombongan SHD Laju Prima dan Harapan Jaya  
Jam 18.39 Keluar gerbang Toll Brebes timur
Jam 18.45 Masuk kota Tegal
Jam 19.49 Comal Pemalang
Jam 19.56 Masuk Pekalongan dan berhasil mengover take Pahala Kencanateam Madura yang dari kota Tegal dibuntuti terus oleh GH. 119
Jam 20.27 Masuk Kota Batang
Jam 20.48 Memasuki daerah Subah Batang
Jam 21.15 Melewati lingkar Alas Roban
Jam 21.31 Masuk Rumah makan Sari Rasa 
Jam 21.44 Mengisi solar di SPBU daerah Kendal sekalian untuk pergantian supir kembali
Jam 22.28 Masuk Kota Semarang
Jam 23.00 Masuk Kab. Demak
Jam 23.40 Masuk Kab. Kudus 
Jam 00.03 Masuk Kab.Pati
Tepat Jam 00.12 turun di prempatan CPM Pati,berat rasanya untuk turun dari GH.119 yang nyaman dan yang lagi seru-serunya balapan sama Pahala Kencana, ingin rasanya turun sampai Malang..............heheheheheheheeeeeeeeeeeeee.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kesimpulan Penulis untuk perjalanan bareng SHD GH. 119 :
1. Crew ramah dalam pelayanan kepada penumpang
2. Untuk Driver tidak terlalu kencang seperti halnya driver daerah muriaan justru disitulah point plusnya driver membawa bisnya halus......meskipun kencang tapi ngak membuat penumpang pusing
3.Untuk system audionya kurang terdengar terkadang keras lalu pelan,entah dari file vidieonya atau sistem audionya yang trouble.
4. Terakhir sebagai harapan dari penulis, berharap PO Gunung Harta membuka agen di Pati, secara Gunung Harta kalau dari arah Malang menuju Jakarta sampai daerah Pati sekitar jam 21.00 bisa menjadi alternatif bagi warga Pati yang ingin ke Jakarta selepas pulang Jam kerja tanpa mepet dengan waktu keberangkatan bis pada sore hari.

-------------------------------------------- SEKIAN DAN TERIMA KASIH ------------------------------------

*Penulis menerima Kritik  & Saran dari Pembaca
 
 
  





                                                                                                                          





                                                                                                                                                                   

            

Trip Report Bareng NS27 HS233 Mercedes Benz OH1830

Kisah Tripot (Trip Report) kali ini dalam rangka nonton GAIKINDO Indonesia Auto Show 2016 (GIIAS) & Remidi SHD Gunung Harta.Cerita dimulai hari Jum'at tanggal 19 Agustus 2016 selesai breifing pagi dikantor penulis mengarahkan motor ke terminal pati untuk memesan tiket buat nanti sore langsung saja penulis ke agen Nusantara 1 di loket 23 terminal sleko Pati.
Penulis : mbak NS27 buat nanti sore masih ada?
Agen : masih mas,buat berapa orang mas?
Penulis : Satu mbak
Agen : no Tujuh ya kursinya
Penulis : ngeh mbak....berapa mbak tiketnya?
Agen : Rp 195.000,-

(copyright Irwan Gojos)
                   Tiketnya NS27 (Cepu-Kudus-Kp.Rambutan-Lb.Bulus-Ciputat) 

Lho ternyata harga tiketnya turun Rp 5000,- medio Febuari kemarin harganya masih Rp 200.000,-.....Oke urusan pesan tiket selesai sudah saatnya balik ke runtinitas pekerjaan.....Jam menunjukan 14.58 setelah urusan pekerjaan selesai saatnya izin ke Pak Bos dulu......setelah izin akhirnya balik ke rumah dulu.....sesuai dengan keterangan yang ada di tiket diharapan penumpang kumpul jam 15.30.....sampai terminal sekilas dari balik beberapa body bus terselip HS234 wah jangan-jangan dapet HS234 seperti 2 tahun yang lalu..setelah melihat kode NS yang tertera di kaca depan HS234 ternyata sore itu HS234 menjabat sebagai NS15 (Lasem-Kudus-Daan Mogot)......
Penulis : mbak dilangsir bis ini?
Agen : ndak Mas..ikut yang nanti aja langsung NS27
Oke deh nunggu beberapa saat sambil ikut njagong (ngobrol) bareng agen NS....sang agen lagi curhat terkait pemindahan terminal atau penutupan terminal Rawamangun khusus bis AKAP...................
Jarum jam menunjukan pukul 16.39 dari pintu gerbang terminal pintu tampak HS233 "Si Single Strip" ah akhirnya menjawab teka-teki NS27 sore itu....maklum aja Nusantara sering me-rolling armadanya apalagi tanggal 19 sudah masuk tengah dan mau akhir bulan biasanya jatah NS 27 di rolling oleh armada seri MB 0H1526 JETBUS non Air Suspension.
Jam 16.45 HS 233 meninggalkan terminal Pati selama perjalanan Pati - Kudus HS233 cukup kencang..sambil bis berjalan helper memperbaiki ECU yang terletak dekat pintu depan sebelah kiri.
Jam 17.33 bis mampir sebentar ke garasi Getas untuk memperbaiki ECU.
Jam 17.58 sampai garasi Karanganyar, NS27 ngedrop penumpang langsiran.Terlihat jejeran NS01,NS99,NS04......yang membuat penulis kaget ternyata malam itu NS04 kembali ke fitrahnya dengan memakai SCANIA sebagai tunggangannya.....sepertinya sudah fix NS04 bakalan pakai SCANIA....hal ini diperkuat dengan HS257 yang sebelumnya sebagai NS04 malam itu menjabat sebagai NS16.....NS04 sepertinya sekarang dijabat oleh HS252 & HS253,menggantikan HS237 & HS238 yang sekarang telah purna tugas dari Nusantara.....  
Lalu kedepan NS01 akan dijabat oleh HS berapa ya.............?
Secara SCANIA Gen 5th di Nusantara khususnya divisi HS tersisa tujuh unit yakni HS262 sekarang menjadi HS267, HS263 sekarang menjadi HS268, HS264 sejak sebelum arus mudik sudah jarang terlihat,HS246,HS251,HS252,HS253.Apakah NS01 akan dijabat oleh HS246 & HS251?
sedikit poto saat di pool Karanganyar

(copyright Irwan Gojos)
                                                          NS01 HS268

(copyright Irwan Gojos)  
                                      NS04 yang malam itu dijabat oleh HS253 

Jam 18.37 berangkat dari pool Karanganyar
Jam 19.24 Masuk Semarang
Jam 19.57 Masuk Griya Nusantara untuk menaikan penumpang....keluar dari Griya Nusantara terjadi sedikit kemacetan akibat pengecoran jalan.
Jam 20.12 Masuk Kendal
Jam 20.44 Masuk Rumah Makan Sari Rasa untuk service makan

(copyright Irwan Gojos)
                                           Service Makan di RM.Sari Rasa  

Setelah Empat tahun hengkang dari RM.Sari Rasa kini Nusantara kembali lagi ke RM.Sari Rasa untuk service makan penumpangnya,boleh dibilang untuk rasa dan pelayanan RM.Sari Rasa kualitas lebih baik.

(copyright Irwan Gojos)
                            Penumpang Nusantara mendominasi RM. Sari Rasa   

(copyright Irwan Gojos) 
                                  Pak Karsono sebagai driver tengah bersiap-siap 
  
Jam 21.16 melanjutkan perjalanan dari Rumah Makan Sari Rasa
Sebelum masuk Kab.Batang HS233 mengover take Bandung Expres D7645AA,selang beberapa menit kemudian giliran Bandung Expres dengan Nopol D7776AD.
Jam 21.27 memasuki kawasan Alas Roban dengan melewati lingkar Alas Roban
Jam 21.35 mengover take HR143
Dari arah berlawanan bis-bis dari arah Jakarta sudah tampak terlihat dengan Harapan Jaya mendominasi.
Jam 21.44 Rajawali AD 1643 AU dengan mesin HINO RK dan berbody Legacy buatan Laksana di over take dengan mudah.
-------------------------------------SKIP(Penulis ketiduran)-------------------------------------------------------
Jam 22.14 terbangun dari tidur lihat ke sekitar HS233 sudah berada di kota batik Pekalongan.
-------------------------------------SKIP(Penulis ketiduran)-------------------------------------------------------
Jam 00.27 TOL Brebes....dilalui dengan mengover take GH,Mulyo Indah,RosIN 397.....dilanjut mengover take Sumber Alam,Garuda Mas berbody Celcius RS,Sindoro Satria Mas
--------------------------------------SKIP(Penulis ketiduran)-------------------------------------------------------
Jam 02.07 TOL CiPaLi dan pergantian driver
Jam 02.40 TOL Cikampek
Jam 03.45 Terminal Kampung Rambutan
Jam 03.58 Terminal Lebak Bulus
Jam 04.10 Finish Agen Ciputat
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
 Kesimpulan menurut penulis untuk perjalanan bareng NS 27 HS233 :
1.Crew pelayanannya ramah.
2.Driver pinggir bawaannya kenceng tapi agak kasar.
3.Driver tengah bawaannya kenceng tapi halus serasa naik SCANIA. 
4.Untuk service makan rasanya standar tapi untuk waktu istirahatnya lebih lama jika dibandingkan saat service makan masih di So Tasty / Griya Nusantara. 

-------------------------------------------- SEKIAN DAN TERIMA KASIH ------------------------------------

*Penulis menerima Kritik  & Saran dari Pembaca